Gelar juara umum diraih Tapak Suci setelah pada event yang berlangsung sejak Jumat (11/3) sukses merebut 10 medali emas, 3 perak dan 4 perunggu.
Tempat kedua diduduki SPDKK Deliserdang dengan torehan 10 emas, 3 perak, 2 perunggu, disusul Keris Pusaka 6 emas, 4 perak dan 4 perunggu.
Ketua Umum Dewan Pembina Pusat Seni Pembela Diri Kencana Kwitang (DPP SPDKK) H Enjang Bahri SH di acara penutupan menyampaikan harapan dan dukungan dari seluruh perguruan pencak silat di Medan agar pelaksanaannya berkelanjutan di tahun mendatang dan dapat diikuti seluruh perguruan di Medan.
Enjang bersyukur dan bersukacita. Karena selain pelaksanaan event berlangsung lancar dan sukses, event ini juga berhasil menyatukan kembali silaturahim antar perguruan pencak silat se Kota Medan.
"Mudah-mudahan silaturahim ini tetap kita jaga dengan baik. Kita tetap menjadi sahabat, saudara, dan senantiasa bersatu membawa kemajuan bagi masing-masing perguruan, khususnya dalam melahirkan atlet prestasi bagi IPSI Sumut," tambahnya.
Dijelaskannya, pencak silat merupakan asli budaya masyarakat Indonesia. Karena itu, ia mengajak seluruh insan olahraga dan masyarakat sama-sama turut menjaga, melestarikan dan mengembangkan olahraga bela diri asli Indonesia ini bisa tetap eksis di kejuaraan internasional. "Saya berpesan kepada kalian untuk tidak mengikuti kelompok-kelompok narkoba yang dapat menghambat prestasi dan merusak masa depan. Bagi pemenang saya berpesan untuk terus persiapkan diri di kejuaraan selanjutnya. Kemudian bagi yang belum menang jangan berkecil hati tetaplah berlatih di perguruan masing-masing," pesannya.
Tanggungjawab
Ketua Pengprov IPSI Sumut Hj Dahliana SH MSi dalam kesempatan tersebut kepada keluarga besar Perguruan SPDKK yang sukses menggelar event silat bergengsi di Medan.
Dahliana lebih lanjut mengatakan, kejuaraan seperti ini sangat dibutuhkan dan menjadi tanggungjawab pengurus. Kejuaraan seperti ini menjadi tolok ukur menakar kemampuan dan mencari pesilat andal yang akan membawa nama Medan di kejuaraan yang lebih prestisius.
"Pengprov IPSI Sumut sangat mendukung event seperti ini,” ujarnya.
Dirinya menilai, Medan masih kalah bersaing dengan kab/kota lainnya yang benar-benar mencari dan membina pesilat. Ketiadaan Medan mengelar kejuaraan merupakan salah satu penyebabnya. Alhasil, pesilat yang tampil mewakili Kota Medan bukan hasil dari kejuaraan. "Medan sebagai ibukota provinsi seharusnya menjadi barometer pencak silat. Tapi sayang, Medan masih kalah bersaing dengan Tanah Karo dan Deli Serdang. Hal ini menjadi tantangan pengurus di masa mendatang," tegasnya.
Sementara, Ketua Panitia Ilyas Nasution mengatakan, turnamen ini telah melahirkan bibit-bibit atlet terbaik dari masing-masing perguruan yang bisa dipromosikan untuk menjadi atlet masa depan IPSI Sumut. "Meskipun kita berbeda aliran, namun saya nilai kejuaraan ini tetap berjalan lancar dan penuh dengan sportivitas tinggi," pungkasnya. (mp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar